Pelaku bisnis pariwisata berstrategi di tengah pembatasan sosial akibat pandemi Covid-19.
Aneka pembatasan kala pandemi tak dimungkiri berdampak bagi para pelaku pariwisata. Termasuk, bisnis paket wisata bersama atau kerap disebut open trip.
Bisnis pariwisata yang menentukan titik kunjungan sebelum memulai perjalanan ini juga terdampak larangan mudik 6-17 Mei tahun ini. Alhasil, pebisnis paket wisata hemat tersebut mesti pandai bersiasat. Seperti halnya dilakukan oleh Open Trip Indonesia (ID).
Co-Founder Opentrip ID, Eko Pambudi mengatakan bisnis open trip memang terpukul berat di masa awal-awal pandemi. Bulan Juni-Juli 2020 lalu, menjadi titik terendah minat wisatawan untuk menggunakan jasa open trip.
Kala itu, para penyedia open trip pun mesti menguatkan kolaborasi dan kerja sama agar bisa tetap bertahan. Sosialisasi agar masyarakat tak takut berwisata pun, digencarkan. Tentunya dengan tetap menjalankan protokol kesehatan.
"Tahun 2020 kita kerjasama agen-agen travel lokal, kita bentuk hashtag kembali berwisata," ujar Eko kepada Alinea.id, Senin (17/5).