Jumlah investor saham atau Single Investor Identification (SID) terus mengalami peningkatan dalam delapan bulan terakhir pada 2021.
Pandemi Covid-19 menghadirkan tantangan bagi ekonomi dan pasar modal Indonesia. Penyesuaian besar-besaran telah dilakukan oleh Bursa Efek Indonesia, untuk menjamin keberlanjutan pasar, salah satunya adalah melalui pemanfaatan teknologi digital dalam kegiatan operasional.
“Sangat membanggakan di tengah tantangan tersebut kita bisa mencapai hasil-hasil yang sangat baik, salah satunya dalam hal penambahan jumlah investor, perusahaan tercatat, maupun aktivitas perdagangan,” ucap Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia, Inarno Djajadi pada pembukaan Capital Market Summit & Expo 2021 (CMSE), Kamis (14/10).
Dalam rangka 44 tahun diaktifkannya kembali Pasar Modal Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) kembali menggelar Capital Market Summit & Expo 2021 (CMSE) secara virtual yang berlangsung pada 14-16 Oktober 2021.
Inarno mengungkapkan jumlah investor saham atau Single Investor Identification (SID) terus mengalami peningkatan dalam delapan bulan terakhir pada 2021, dan telah mencapai rekor terbaru sebanyak 1 juta investor saham baru.
Berdasarkan data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia atau KSEI, per 30 September 2021, SID pasar modal Indonesia telah mencapai lebih dari 6,4 juta SID, termasuk 2,9 juta SID saham.