Meski penjualan mencatat rekor, sebenarnya Alibaba mengalami penurunan penjualan.
Raksasa e-commerce Tiongkok, Alibaba Group Holding Ltd berhasil memecahkan rekor dengan menghimpun 213,5 miliar yuan atau setara US$ 30,70 miliar pada hari Singles Day kemarin (11/11). Meski meraup pendapatan besar namun secara tahunan justru penjualan Alibaba mencapai tingkat jenuh.
Pembeli di Cina dan seluruh dunia dikagetkan dengan penjualan barang-barang seperti iPhone, furnitur, dan susu bubuk yang dimulai sebelum fajar. Barang-barang tersebut berhasil membuat penjualan di Alibaba mencapai US$10 miliar dalam waktu satu jam pertama setelah tengah malam.
Singles Day atau juga disebut Double 11 merupakan acara penjualan belanja online terbesar bahkan melampaui gabungan penjualan online terbesar di AS yakni Black Friday dan Cyber Monday. Awalnya acara ini untuk menyambut liburan siswa untuk menyambut singles day pengganti hari Valentine, akan tetapi berkembang menjadi festival belanja online satu bulan penuh dengan puncak penjualan pada tanggal 11 November.
Tahun ini, Alibaba melampaui penjualan selama satu hari penuh pada tahun 2017 sebesar 168 miliar yuan hanya dalam waktu kurang dari enam belas jam. Meskipun, penjualan mencetak rekor namun tingkat pertumbuhan penjualan tahunan turun dari 39% menjadi 27% atau berada di tingkat terendah dalam 10 tahun sejarah acara berlangsung.
Penyebab susutnya pertumbuhan karena perusahaan sedang bergulat dengan penjualan yang prospeknya lebih singkat ditengah ketegangan perdagangan dengan AS.