SKK Migas telah menetapkan rencana strategis Indonesian Oil and Gas 4.0, menjadi pedoman bagi para pelaku di sektor hulu migas.
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) akan kembali menggelar International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas (IOG). Acara tersebut diselenggarakan di Bali pada 29 November hingga 1 Desember 2021, secara hybrid.
IOG ini merupakan salah satu upaya dari SKK Migas dalam menyebarluaskan informasi terkait upaya Indonesia dalam memenuhi kebutuhan energi dari bidang minyak dan gas bumi. Di mana, bertujuan untuk menarik minat pemodal untuk berinvestasi di Indonesia.
"Kami ingin menunjukkan kepada stakeholders, publik, dan dunia luar bahwa sektor hulu migas sedang bertransformasi. Jadi, kami ingin menarik investasi," ujar Ketua Konvensi IOG Luky Agung Yusgiantoro dalam konferensi pers 2nd International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas 2021, Rabu (17/11).
Luky mengatakan, dalam kegiatan hulu migas ada target yang harus dicapai yakni, bisa memproduksi 1 juta barel minyak bumi per hari (BOPD) dan gas 12 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD) di 2030. Oleh karena itu, diperlukan dukungan modal agar target tersebut dapat tercapai.
"Capaian target produksi 1 juta BOPD dan 12 BSCFD di 2030 menjadi penting, mengingat konsumsi energi migas domestik terus meningkat sejalan dengan terus meningkatnya kebutuhan karena lajunya pertumbuhan ekonomi," jelasnya dalam daring.