Badan Geologi memperkirakan, umur cadangan nikel saprolite (kadar tinggi) tinggal 15 tahun.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memperkirakan, daya tahan cadangan nikel Indonesia hanya tinggal 10-15 tahun. Menanggapi hal ini, Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin memastikan, pemerintah akan melakukan penelitian menyeluruh untuk memvalidasi data terkait cadangan nikel.
“Itu harus diteliti. Apa betul cadangan nikel (tinggal 10-15 tahun). Ini pemerintah akan meneliti itu,” tegas wapres dalam keterangan resminya, Kamis (31/8).
Lebih lanjut, wapres menuturkan tentang pentingnya mengarahkan nikel ke upaya hilirisasi. Sebab hal ini akan memberikan manfaat signifikan bagi perkembangan teknologi dan menciptakan lapangan kerja di sektor pengolahan nikel.
“Nikel itu kan kita arahnya pada upaya hilirisasi. Jadi hilirisasi nikel itu punya nilai manfaat yang besar baik untuk ahli teknologi maupun juga untuk tenaga kerja kita yang nanti bisa bekerja di tempat-tempat pabrik pengolahan nikel itu,” terangnya.
Melalui proses hilirisasi inilah, nantinya negara memperoleh pendapatan yang jauh lebih besar dari industri nikel. Sehingga, sekali lagi ia menekankan perlunya penelitian lebih lanjut untuk memverifikasi data cadangan nikel Indonesia.