Tak bisa lagi curang, penjualan bahan bakar minyak (BBM) di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Pertamina akan diawasi secara digital.
Tak bisa lagi curang, penjualan bahan bakar minyak (BBM) di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Pertamina akan diawasi secara digital.
PT Pertamina (Persero) menggandeng PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk., untuk membangun sistem digital dalam penyaluran BBM. Rencananya akan ada 5.518 SPBU yang akan menerapkan sistem digital tersebut.
SVP Coorporate ICT PT Pertamina Jeffrey Tjahja mengatakan, ada beberapa alasan mengapa kebijakan ini baru bisa dilakukan saat ini. Alasan pertama adalah masalah waktu.
Menurut Jeffrey, pemberlakuan digitalisasi pada nozzle SPBU ini tidak bisa dilakukan seketika. Sebab, ada beberapa tahapan yang perlu dilakukan untuk bisa menuju ke era digitalisasi.
"Digitalisasi enggak bisa seketika. Digitalisasi kan ditransformasi dan hospitality," ujarnya dalam Konferensi pers di Kantor BPH Migas, Jakarta, Senin (13/8).