Apabila tidak segera diantisipasi, maka ekonomi dunia bisa sangat rentan.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menganalogikan ekonomi global seperti ice cream yang meleleh. Apabila tidak segera diantisipasi, maka ekonomi dunia bisa sangat rentan.
Hal itu disampaikan Sri Mulyani saat membuka acara Pertemuan Tahunan Forum Internasional Pengembangan Ekonomi (AIFED - Annual International Forum on Economic Development and Public Policy) Annual International Pengembangan ekonomi ke-8 di Nusa Dua Bali, pada 6-7 Desember 2018.
"Itu terjadi pada tahun 2008-2009 saat terjadi krisis keuangan global. Waktu itu ancaman terhadap perekonomian dunia sangat nyata, sehingga insiatif untuk membentuk G20 leaders mulai dilakukan," jelas Sri Mulyani di Nusa Dua Bali, Kamis (6/12).
Pembicaraan kala itu membahas bagaimana menyelamatkan ekonomi dunia, setelah terjadinya bangkrutnya Lemon Brothers dan ditutupnya perusahaan asuransi terbesar AIG.
Terkait dengan penyelenggaraan AIFED oleh Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan (BKF Kemenkeu). Sri Mulyani Indrawati menjelaskan, tema yang diambil pada tahun ini adalah 'Building for the Future: Stregthening Economic Transformation in Facing Forward Global Evolution'.