Bisnis

Sri Mulyani optimistis defisit 2021 jauh di bawah 5,7% dari PDB

Salah satu penyebabnya yakni, pendapatan negara yang lebih kuat, karena dampak dari naiknya harga komoditas.

Jumat, 17 Desember 2021 09:34

Kementerian Keuangan (Kemenkue) melaporkan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021, berada di antara 5,1% hingga 5,4% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Angka tersebut jauh lebih rendah dari target APBN 2021, yakni 5,7% dari PDB di 2021. Kemudian anggaran 2022, pemerintah masih merancang defisit pada level 4,8% dari PDB.

Perkiraan defisit anggara lebih rendah karena adanya pemulihan ekonomi yang terjadi di Indonesia saat ini berdampak positif kepada angka defisit APBN 2021. Selain itu, pemulihan ekonomi nasional berjalan lebih cepat dan kuat dari yang diperkirakan. Pendapatan negara yang lebih kuat, karena dampak dari naiknya harga komoditas.

“Tahun ini, anggaran dirancang dengan defisit 5,7%. Tetapi karena pemulihan yang kuat serta dari pendapatan dan ledakan komoditas, kami memperkirakan defisit antara 5,1% hingga 5,4%, jauh lebih rendah dari yang kami rancang sebelumnya,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam acara daring the e-launch of the World Bank Indonesia Economic Prospects Report, Kamis (17/12).

Menteri Keuangan berkeyakinan kebijakan fiskal berpengaruh pada perkembangan kasus Covid-19. Makanya APBN 2022 akan mendukung proses pemulihan dengan memprioritaskan belanja untuk pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM), pendidikan, kesehatan, dan belanja sosial.

“Mudah-mudahan, tingkat pertumbuhan akan pulih di atas 5%. Dalam APBN 2022, kami menempatkan 5,2% untuk pertumbuhan ekonomi pada 2022,” kata dia.

Ratih Widihastuti Ayu Hanifah Reporter
Hermansah Editor

Tag Terkait

Berita Terkait