Dana PEN akan dialokasikan untuk bidang kesehatan sebesar Rp25,4 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memaparkan proyeksi alokasi anggaran untuk program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di 2021 akan mencapai Rp403,9 triliun, lebih rendah dari anggaran 2020 yang mencapai Rp695,2 triliun.
“Pemulihan ekonomi nasional akan terus didukung dalam APBN 2021, agar ekonomi berkembang dan memulihkan ekonomi masyarakat,” katanya dalam webinar bertajuk Perempuan Berdaya Indonesia Maju: Refleksi Awal Tahun 2021 Quo Vadis Perempuan Indonesia di Jakarta, Senin (4/1).
Dia menjelaskan, anggaran program PEN Rp403,9 triliun tersebut akan dialokasikan untuk bidang kesehatan sebesar Rp25,4 triliun dengan sisa lebih pembiayaan anggaran tahun berkenaan (SILPA) Earmark 2020 Rp47,07 triliun yang akan dimanfaatkan pada tahun ini.
Anggaran bidang kesehatan itu digunakan untuk pengadaan vaksin Covid-19, sarana dan prasarana program vaksinasi, imunisasi, laboratorium litbang, serta cadangan bantuan iuran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) untuk keperluan bagi peserta bukan penerima upah/bukan pekerja (PBPU/BP).
"Mungkin kalau saya sebutkan di sini anggaran kesehatan Rp25 triliun, ini adalah angka sementara karena setelah presiden bilang vaksin gratis anggarannya akan lebih dari Rp74 triliun hanya untuk vaksinasi, belum untuk penanganan bidang lain," ujarnya.