Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut pertumbuhan ekonomi 2018 hanya mencapai 5,14%-5,21%, meleset dari proyeksi APBN 5,2%-5,6%.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut pertumbuhan ekonomi 2018 hanya mencapai 5,14%-5,21%, meleset dari proyeksi APBN 5,2%-5,6%.
Menteri Keuangan Terbaik di Asia Pasifik Tahun 2018 versi majalah keuangan FinanceAsia itu menjelaskan, proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun ini berada di batas bawah asumsi APBN. Hal itu dilihat dari down side risk yang terjadi saat ini dan pertumbuhan ekonimi kuartal II-2018 yang mencapai 5,27%.
Kendati demikian, Sri Mulyani menjelaskan, produk modal tetap bruto (PMTB) atau investasi mengalami penurunan dari kuartal sebelumnya 7,95% menjadi 5,87% pada kuartal II-2018. Kemudian, pada kuartal III-2018 impor masih melonjak tinggi di bulan Agustus.
Dia berharap pada kuartal III-2018, PMTB akan recovery menjadi 6,7%-6,9% dan produktivitas ekspor akan stabil di atas 6%-7%. "Sepanjang tahun 2018 pertumbuhan ekonomi kami perkirakan 5,14% sampai 5,21%. Itu based line," ungkap Sri Mulyani di Ruang Rapat Komisi XI DPR RI, Kamis (13/9).
Meski begitu, Sri Mulyani meyakini bahwa inflasi masih terjaga pada angka 3,5% hingga akhir tahun. Dengan pertimbangan konsumsi masih bisa tumbuh di atas 5%.