Perusahaan Eropa dan Amerika Serikat (AS) menempatkan Indonesia sebagai negara Asia Tenggara keempat yang paling disukai.
Studi yang dilakukan oleh Standard Chartered tentang strategi dan tantangan yang dihadapi para CFO dan Treasurer di AS, Inggris, Jerman, dan Prancis menunjukkan bahwa, pasar luar negeri tetap menjadi kunci utama pertumbuhan perusahaan.
Dalam studi itu disebutkan, perusahaan Eropa dan Amerika Serikat (AS) menempatkan Indonesia sebagai negara Asia Tenggara keempat yang paling disukai, dalam hal peluang membangun atau memperluas sumber daya, penjualan atau operasi mereka selama enam hingga satu tahun ke depan.
Kendala regulasi menjadi perhatian nomor satu di antara responden yang ingin berekspansi ke Indonesia.
"Hal ini memberikan peluang bagi Indonesia untuk mempromosikan kemudahan investasi asing melalui peningkatan kesadaran akan kemudahan berusaha," kata CEO of Europe and Americas, Standard Chartered Torry Berntsen, dalam keterangan tertulis, Selasa (16/3).
Adapun beberapa inisiatif telah diluncurkan Indonesia terkait kemudahan investasi dan usaha, termasuk mengesahkan UU Cipta Kerja, serta membentuk Otoritas Investasi Indonesia (INA) sebagai institusi pengelola dana kekayaan negara atau sovereign wealth fund.