Stasiun Manggarai melayani lebih dari 50% dari 994 perjalanan KRL Jabodetabek per harinya.
Menteri Perhubungan, Budi Karya, menyatakan, Stasiun Manggarai, Jakarta, direnovasi karena menjadi salah satu prasarana transportasi publik tersibuk di Ibu Kota bahkan Indonesia. Ia melayani lebih dari 50% dari total perjalanan kereta rel listrik (KRL) Jabodetabek.
"Di masa pandemi saja, volume penumpang transit di Stasiun Manggarai mencapai 30.000 orang per hari,” ucapnya dalam webinar "Stasiun Manggarai, Tonggak Pelayanan Baru", Rabu (3/11). Total perjalanan KRL Jabodetabek mencapai 994 per harinya. Adapun jumlah penumpang mencapai 1,2 juta orang setiap hari pada 2019.
Ke depan, menurutnya, Stasiun Manggarai menjadi stasiun sentral yang diintegrasikan dengan kawasan pembangunan berorientasi transit (transit oriented development/TOD). Tujuannya, pergerakan masyarakat lebih efektif dan efisien.
“Pengembangan Stasiun Manggarai Baru masih terus kita lakukan. Namun, kini dapat kita lihat bagaimana megahnya Stasiun Manggarai menyamai stasiun yang ada di kota-kota besar di dunia,” sesumbarnya, melansir situs web Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Pembangunan Stasiun Manggarai Baru bagian dari proyek jalur dwi ganda (double-double track/DDT) Manggarai-Cikarang. Pekerjaan terbagi dalam beberapa paket pekerjaan dan yang telah rampung, Stasiun Jatinegara, Stasiun Depo Cipinang, dan sisi barat jalur baru elevated Stasiun Manggarai-Jatinegara-Cipinang.