Stimulus tersebut telah dimanfaatkan dengan baik oleh pelaku usaha, salah satunya dengan pengembangan bisnis ke digital.
Pandemi Covid-19 memberi dampak nyata terhadap penurunan kinerja perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Sebelum pandemi, selama periode 2010-2019 perekonomian DIY rata-rata tumbuh 5,47% per tahun, tetapi mengalami kontraksi saat pandemi, puncaknya pada 2020 mengalami kontraksi hingga 2,69%.
Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim Kemkominfo Septriana Tangkary mengungkapkan, kontraksi terjadi pada sebagian besar kategori usaha, terutama yang berbasis mobilitas dan pariwisata.
Akan tetapi, stimulus fiskal dan moneter yang digelontorkan oleh pemerintah mulai berdampak positif bagi perekonomian masyarakat, hal itu membuat industri pengolahan dan pertanian andilnya sedikit meningkat selama masa pandemi.
"Pemerintah memberikan kemudahan atau stimulus fiskal dan moneter, seyogyanya disambut dengan positif oleh pelaku usaha (di DIY) dengan menggerakkan usahanya secara baik," katanya dalam keterangannya, Selasa (1/6).