Kenaikan harga kedelai akan memicu terkereknya harga tahu dan tempe di pasaran.
Menteri Perdagangan Muhammad Luthfi memastikan stok kedelai Indonesia tersedia dan cukup untuk tiga hingga empat bulan ke depan. Meski demikian, harganya akan lebih mahal dari biasanya.
"Kami pastikan stok untuk Indonesia dalam tiga hingga empat bulan ke depan cukup. Yang terjadi adalah kenaikan harga," katanya dalam video conference, Senin (11/1).
Dia mengatakan, kenaikan harga kedelai tersebut akan memicu terkereknya harga tahu dan tempe di pasaran. Dia menjelaskan saat ini harga wajar yang ditetapkan oleh pemerintah untuk tahu dan tempe adalah sebesar Rp15.000 per kilogram (kg), setelah sebelumnya Rp13.000 per kg.
"Saya berjanji setiap akhir bulan Kemendag akan membantu mereka (perajin) untuk memberikan estimasi harga wajar tahu dan tempe. Pada hari ini ketemu harga wajar Rp15.000, di kemudian hari ketika harga akan naik, kami akan umumkan pada pasar terkait harga yang wajar untuk tahu dan tempe," ujarnya.
Luthfi menjelaskan, kenaikan harga kedelai di pasaran disebabkan oleh tingginya permintaan dunia yang dipicu berbagai hal, mulai dari cuaca dan kondisi ekonomi dunia. Dus, memengaruhi harga di dalam negeri karena Indonesia menggantungkan 90% lebih kebutuhan kedelainya pada impor.