Struktur pasar ketenagalistrikan sangat bergantung pada PLN

Aliran listrik di sebagian Pulau Jawa dan Bali mengalami gangguan pada 5 September lalu, . Hal ini mengakibatkan terputusnya aliran listrik di daerah tersebut yang disebabkan oleh gangguan pembangkit listrik Paiton di Porbolingo, Jawa Timur. 

Persatuan Insinyur Indonesia (PII) menyebutkan, kejadian tersebut menunjukkan belum stabilnya sistem ketenagalistrikan tanah air. Perusahaan pelat merah tersebut seolah kewalahan dengan seluruh tanggung jawab yang diemban, yakni melakukan kerja dari hulu hingga hilir. 

"Struktur pasar ketenagalistrikan saat ini sangat bergantung pada PLN, karenanya syarat utama keandalan struktur ini adalah PLN harus sehat baik secara keuangan maupun keandalan pengoperasian. Sedikit saja kesehatan PLN terganggu maka keseluruhan sistem ketenagalistrikan di tanah air akan terganggu," ungkap Wakil Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Heru Dewanto dalam keterangan resmi yang diterima alinea.id, Jumat (21/9).

Lebih lanjut, Heru menjelaskan mulai dari membangun infrastruktur kelistrikan, mengoperasikan 70% pembangkit listrik dan nyaris 100% jaringan transmisi dan distribusi , menyalurkan kepada pelanggan di seluruh Indonesia. Bahkan, hingga seleksi dan negosiasi tarif listrik dengan produsen listrik swasta atau IPP (Independent Power Producer) semuanya dilakukan PLN sendiri. 

"Saat ini pelanggan PLN telah mencapai 65 juta rumah tangga dan dipastikan akan terus bertambah ke depannya. Bisa dibayangkan betapa beratnya tantangan PLN untuk tidak hanya terus menyediakan listrik namun juga menjaga kualitas pelayanan," imbuhnya.