Keberhasilan tersebut berkat penerapan teknologi injeksi uap (steam flood) yang membuat produksi Lapangan Duri, lima kali lebih banyak
Lapangan Duri di Riau yang dikelola PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) mampu bertahan sebagai salah satu penopang produksi minyak nasional hingga sekarang menginjak usia ke-77 tahun.
Keberhasilan tersebut berkat penerapan teknologi injeksi uap (steam flood) yang membuat produksi Lapangan Duri, lima kali lebih banyak dibandingkan teknologi konvensional.
"Teknologi injeksi uap di lapangan tersebut merupakan yang pertama di Indonesia dan salah satu yang terbesar di dunia," ujar Senior Vice President Policy, Government and Public Affairs Chevron, Yanto Sianipar seperti dilansir Antara, Senin (30/4).
Keberhasilan pengelolaan dan penambahan usia lapangan migas juga ditentukan oleh teknologi yang digunakan. Chevron terus berinvestasi dalam pengembangan teknologi pencarian minyak maupun enhanced oil recovery (EOR) guna mengoptimalkan tingkat perolehan minyak.
Lapangan Duri termasuk wilayah kerja Blok Rokan, di Riau yang dikelola oleh PT Chevron Pacific Indonesia (CPI). Lapangan tersebut ditemukan pada 1941 dan baru berproduksi pada 17 tahun berselang, yakni pada 1958.