Salah satu janji Presiden Prabowo Subianto adalah mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 8%.
Prabowo Subianto resmi dilantik menjadi Presiden ke-8 RI pada Minggu (20/10). Selama masa kampanye, Prabowo mengumbar banyak janji. Salah satunya mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 8% dalam kurun waktu dua hingga tiga tahun pemerintahannya.
Angka itu cukup ambisius karena lebih tinggi dari laju pertumbuhan ekonomi saat ini. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi Indonesia selama semester I-2024 hanya tumbuh 5,08%. Kendati demikian, pemerintah optimistis target itu dapat tercapai sesuai skenario Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RJPN) Indonesia Emas 2045.
Ekonom Senior Hendri Saparini mengatakan target itu tidak mustahil dicapai jika pemerintah mengubah pendekatan ekonomi dari saat ini yang menekankan deindustrialisasi menjadi industrialisasi. Menurutnya ada tiga pendekatan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dan berkualitas supaya Indonesia bisa keluar dari jebakan negara menengah alias middle income trap.
Yakni, mengimplementasikan pendekatan Ekonomi Pancasila. "Ekonomi Pancasila itu adalah ekonomi kerakyatan. Pesan dari pendiri republik ini adalah kita melakukan kegiatan ekonomi secara bersama-sama," kata Hendri, baru-baru ini.
Itu artinya, perlu demokrasi ekonomi, yaitu pemerintah melibatkan dan memberikan akses kepada semua pihak dalam aktivitas ekonomi dan memajukan industri. Dengan demikian, tidak ada lagi orang menganggur dan kesulitan mendapatkan pendapatan karena tidak punya kesempatan kerja.