Indeks harga saham gabungan (IHSG) berhasil menembus level psikologis dan bersiap melaju di atas 6.000.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) berhasil menembus level psikologis dan bersiap melaju di atas 6.000.
Mengawali pekan terakhir Mei 2018, IHSG ditutup menguat 1,54% sebesar 92,58 poin ke level 6.068,32 setelah beberapa waktu terakhir terus tertekan.
Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada menjelaskan lantai bursa sedikit mendapatkan tekanan lantaran adanya aksi jual pelaku pasar. Investor melepas portofolio di bursa saham seiring kekhawatiran depresiasi nilai tukar rupiah.
Dia menyebut,kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia 7-days reverse repo rate (BI 7-DRRR) sebesar 25 basis poin direspons oleh investor dengan melepas surat utang, dan berdampak pada pasar saham.
"Imbas kenaikkan suku bunga acuan BI 7-DRRR sebesar 25 bps justru direspons pasar dengan menjual obligasi, membuat imbal hasil obligasi mengalami lonjakan, sehingga memberikan sentimen negatif pada IHSG," kata dia, Senin (28/5).