Meski terancam gagal bayar utang, PT Kawasan Industri Jababeka Tbk. (KIJA) justru mampu membalik kinerja menjadi laba.
Meski terancam gagal bayar utang, PT Kawasan Industri Jababeka Tbk. (KIJA) justru mampu membalik kinerja menjadi laba.
Pada paruh pertama tahun ini, Jababeka yang tengah dirundung masalah pergantian direksi mencatat laba bersih sebesar Rp49,3 miliar. Padahal, pada periode yang sama tahun sebelumnya, Jababeka mengalami rugi bersih sebesar Rp249,8 miliar.
Emiten kawasan industri ini membukukan total penjualan dan pendapatan konsolidasi sebesar Rp885,6 miliar pada semester I-2019, menurun 5% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2018 sebesar Rp928,1 miliar.
Pendapatan dari pilar bisnis Land Development & Property Rp227,3 miliar pada paruh pertama 2019 flat dari tahun 2018. Lini bisnis ini diwarnai oleh peningkatan kontribusi penjualan kavling, apartemen dan sewa, namun di-offset oleh penurunan pada penjualan Standard Factory Buildings, perumahan dan ruko.
Dari keterangan tertulis yang diunggah perseroan di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Corporate Secretary KIJA Muljadi Suganda mengatakan sama halnya dengan tahun sebelumnya, penjualan kuartal II-2019 terpengaruh oleh bulan puasa dan perayaan Idulfitri.