Bisnis

Terengah-engah status kelas menengah

Porsi kelas menengah mulai mengalami penurunan sejak pandemi, dari 57,33 juta (21,45%) pada 2019 menjadi 47,85 juta (17,13%) pada 2024.

Senin, 02 Desember 2024 16:05

Erlando, 31 tahun, merasa semakin sulit menghemat keuangan setelah mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) dari perusahaan ban kendaraan bermotor di pusat onderdil Pasar Asem Reges, Tamansari, Jakarta Barat pada April lalu—persis selepas hari raya Idulfitri.

Saat masih bekerja, gaji Erlando sebesar Rp6,5 juta per bulan. Dia memberanikan diri mengambil cicilan rumah di daerah Cisauk, Tangerang, Banten. Apes, baru dua tahun mengambil cicilan, dia malah terkena PHK.

“Setoran cicilan Rp2 juta lebih, sementara penghasilan saya sekarang enggak tentu. Dapat Rp1 juta sebulan, sudah habis buat makan keluarga,” kata Erlando ditemui Alinea.id di kawasan Salemba, Jakarta Pusat, Kamis (28/11).

Saat ini, Erlando bekerja membantu seorang temannya sebagai tukang cat duco mobil. Dia merasa masih punya harapan “naik kelas” lagi menjadi pekerja formal dengan pendapatan tetap, selanjutnya bakal mengambil pinjaman dari bank untuk modal usaha.

“Saya mau usaha bisnis ban bekas aja di Cisauk,” tutur Erlando.

Kudus Purnomo Wahidin Reporter
Fandy Hutari Editor

Tag Terkait

Berita Terkait