Teten Masduki menyampaikan, pihaknya akan tetap fokus membangun ekosistem Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan koperasi pada 2023.
Menteri Koordinator Bidang Koperasi dan UKM (MenKop UKM) Teten Masduki menyampaikan, pihaknya akan tetap fokus membangun ekosistem Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan koperasi pada 2023. Teten menginginkan, koperasi maupun UMKM bisa ikut terlibat dalam arus utama pembangunan ekonomi nasional dengan tidak memisahkan keduanya terhadap indutrialisasi.
Dalam upaya mencapai UMKM yang ‘naik kelas’ dan turut terlibat dalam pembangunan ekonomi nasional, Teten pun menetapkan tujuh program prioritas yang akan digarap pihaknya. Program tersebut terdiri dari pendataan lengkap Koperasi dan UMKM (KUMKM), Rumah Produksi Bersama atau Factory Sharing, Pengembangan Kewirausahaan Nasional, Redesign Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) KUMKM, Pengentasan Kemiskinan Ekstrem, Koperasi Modern, dan Layanan Rumah Kemasan bagi pelaku UMKM.
“Kita tidak ingin koperasi dan UMKM itu hanya ada di kawasan ekonomi marjinal, hanya untuk mencukupi kebutuhan keluarga. Kami tidak ingin koperasi dan UMKM hanya diperlakukan sebagai ekonomi subsisten, tapi kita ingin menjadi bagian dari arus pembangunan ekonomi nasional,” ujar Teten dalam pemaparannya di acara Refleksi 2022 dan Outlook 2023 KemenKopUKM, Senin (26/12).
Teten merinci, untuk target pertama, yaitu pendataan lengkap KUMKM ditetapkan sebanyak 36 juta yang telah terdata untuk 2023 berdasarkan nama dan alamat.
Target ini akan diperoleh melalui pendataan 10 juta oleh KemenKop UKM dan 26 juta oleh Badan Pusat Statistik (BPS) melalui Sensus Pertanian. Dengan demikian, nantinya akan tercapai 65 juta data pada 2024 sesuai yang telah ditargetkan.