Kebutuhan garam nasional 2020 sebesar 4 juta ton.
Pemerintah menyebut ketersediaan lahan menjadi kendala investasi pengolahan garam. Karenanya, industrialisasi garam untuk menekan impor sukar terwujud.
"Banyak lahan garam di berbagai lokasi masih terkendala," ucap Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Kemenko Marves), Safri Burhanuddin, dalam keterangan tertulis, Rabu (7/10).
Dirinya menerangkan, lahan yang hendak dikembangkan harus berstatus clear and clean. Perlu peran pemerintah daerah (pemda) agar lahan yang hendak dikembangkan tak bermasalah. "Sehingga dapat bekerja dengan tenang."
Safri melanjutkan, infrastruktur menjadi kendala lain menekan ketergantungan garam impor. Pangkalnya, masih banyak lokasi tambak garam menuju pengolahan aksesnya terbatas dan berbiaya tinggi.
“Biaya transpornya mahal, sedangkan harga beli garam di market itu sama. Sehingga, daya beli garam rakyat turun," jelasnya.