Penetapan diskon tarif tiket pesawat oleh pemerintah membuat kinerja maskapai Lion Air dan Garuda Indonesia berdarah-darah.
Penetapan diskon tarif tiket pesawat oleh pemerintah membuat kinerja maskapai Lion Air dan Garuda Indonesia berdarah-darah.
Manajemen PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk., PT Lion Mentari Airlines, dan PT Indonesia Airasia Tbk., mengatakan persoalan penetapan tarif tiket pesawat saat rapat kerja dengan Komisi V DPR, Rabu (24/7).
Direktur Niaga Garuda Indonesia Pikri Ilham Kurniansyah mengatakan struktur biaya yang diterapkan perseroan sudah tidak bisa ditanggung dengan harga tiket saat ini. Sehingga, manajemen Garuda harus memutar strategi agar kerugian bisa ditekan.
Menurut dia, kondisi keuangan Garuda terbilang tidak stabil dalam dua tahun terakhir. Tahun 2017, emiten Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bersandi saham GIAA itu menderita kerugian Rp3 triliun.
Kemudian pada Januari-September 2018, maskapai penerbangan pelat merah ini masih menderita rugi Rp1,6 triliun. Sehingga, Garuda telah mencatat kerugian setidaknya Rp5 triliun dalam dua tahun terakhir.