Kampung Flori adalah bagian dari program Pengembangan Kampung Hortikultura yang diinisiasi Direktorat Jenderal (Dirjen) Hortikultura.
Ekspor bunga krisan Indonesia terus mengalami peningkatan sejak tahun 2020. Tanaman bunga tropis ini diminati pasar global karena dinilai memiliki daya tahan lebih kuat dan nilai jual yang menjanjikan, sehingga volume ekspornya pun pada tahun 2020 sekitar 43,5 ribu kilogram (kg) atau senilai US$732.734. Jumlah ini terus meningkat, hingga pada tahun 2021 naik menjadi 131,5 kg dengan nilai US$903.929.
“Ekspor krisan meningkat signifikan,” ujar Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan) Prihasto Setyanto dalam keterangannya, Selasa (18/10).
Peningkatan ekspor bunga krisan ini juga menjadi realisasi dari dorongan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo yang meminta agar produksi tanaman bunga melalui program Kampung Flori bisa digalakkan. Selain itu peran aktif dan partisipasi dari para pelaku dan pegiat florikultura juga mendorong peningkatan ekspor bunga krisan.
“Mereka terlibat memperkenalkan sekaligus mempromosikan florikultura Indonesia, salah satunya melalui kerja bareng dalam helatan internasional One Day with Indonesian Coffee, Fruits, Floriculture and Food Corps di beberapa negara pada tahun 2021,” kata Prihasto.
Kampung Flori adalah bagian dari program Pengembangan Kampung Hortikultura yang diinisiasi Direktorat Jenderal (Dirjen) Hortikultura. Program ini dilakukan dengan menerapkan teknologi budidaya florikultura dalam Green House. Terhitung sejak tahun 2020, Indonesia telah memiliki 105 Kampung Flori dan 69 unit Green House yang sudah dibangun, khususnya untuk budidaya bunga krisan, anggrek, dan mawar.