Langkah pertama yang harus dilakukan oleh Gen X dan Z agar memiliki keuangan yang sehat adalah dengan melepaskan diri dari FOMO.
Kemajuan teknologi dan perkembangan zaman berdampak pada perilaku manusia di masing-masing generasi, temasuk dalam urusan pengelolaan keuangan.
"Generasi terdahulu cenderung menghindari utang, bahkan untuk membeli aset besar seperti mobil," kata Investment Specialist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia Dimas Ardhinugraha, dalam keterangan resminya.
Berbeda halnya dengan generasi yang lebih muda, seperti Generasi X dan Z, yang tidak “anti” berutang untuk memuaskan keinginan gaya hidup seperti konser musik dan liburan. Hal ini dikuatkan dengan data Fintech P2P Lending OJK yang mengungkap bahwa 60% pinjaman disalurkan ke nasabah yang berusia 19-4 tahun atau Gen X dan Y. Padahal, populasi di Indonesia didominasi (53,81%) oleh Gen X dan Y.
Hindari jebakan FOMO
Paparan sosial media dan tekanan di lingkungan pertemanan bisa menyebabkan FOMO (fear of missing out) atau perasaan takut tertinggal tren kekinian di kalangan anak muda. Sehingga, tidak jarang kita ikut-ikutan tren, seperti ikut investasi di crypto padahal minim ilmu tentang cryptocurrency, atau ikut war tiket konser musik padahal tidak punya uangnya.
"Kemudahan pengajuan pinjaman ikut mendukung jebakan FOMO, membuat kita mengambil keputusan keuangan tanpa persiapan matang. Intinya, fenomena “ikut-ikutan” ini berpotensi untuk merugikan diri sendiri karena menjerumuskan untuk melakukan sesuatu yang kita tidak siap," tutur dia.