Token ASIX milik selebritas Anang-Ashanty harus menjadi bukti aset kripto yang diperdagangkan bukan penipuan demi meraih kepercayaan publik.
Pembajakan adalah musuh terbesar seniman. Itulah yang menjadi salah satu pertimbangan Musisi Anang Hermansyah berkenalan dengan teknologi blockchain yang mengusung desentralisasi. Prinsip yang membuat karya sulit ditiru ini mendorong Anang dan sang istri, Ashanty, turut meramaikan dunia cryptocurrency dengan merilis ASIX Token.
Aset kripto milik Anang dan keluarga ini bekerja sama dengan MC Basyar. Token ini dibangun menggunakan teknologi Blockchain Binance, lebih tepatnya PancakeSwap yang rilis pada 27 Januari 2022 lalu.
“Kenapa kami lari ke blockchain, dasarnya adalah desentralisasi tersebut kan, yang menjadi menarik enggak ada perantara lagi di antara pertukaran-pertukaran tersebut,” kata Anang saat berbincang dengan Alinea.id, Sabtu (12/2).
Namun, baru hitungan hari, token ASIX meramaikan jagat Twitter pada Kamis (10/2) lalu karena sempat ‘disenggol’ Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti). Token ASIX disebut belum berizin dan tidak termasuk dalam 229 aset kripto yang boleh diperdagangkan dalam transaksi aset kripto oleh Bappebti.
Tagar Token ASIX pun sempat trending di Twitter dan diwarnai komentar negatif netizen. Sebagai instrumen yang baru saja dikenal di tanah air, token kripto memang dikenal fluktuatif.