Trade Expo Indonesia (TEI) 2019 diharapkan mencatat kenaikan transaksi sebesar 15% dari TEI 2018.
Pemerintah menargetkan transaksi dalam pameran perdagangan internasional Trade Expo Indonesia (TEI) 2019 bisa mencapai US$9,71 miliar. Angka ini naik 15% dari transaksi yang berhasil dibukukan pada TEI 2018 sebesar US8,45 miliar.
"Tahun ini kami menargetkan untuk menyambut lebih dari 35.000 eksportir, importir, dan investor. Mudah-mudahan dapat mencapai total transaksi ekspor dan investasi dengan target meningkat 15% dari tahun sebelumnya," ujar Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita di ICE BSD City, Tangerang, Rabu (16/10).
Selain menargetkan kenaikan transaksi, Kementerian Perdagangan lewat pertemuan tersebut juga mengupayakan agar 12 perjanjian dagang internasional, baik bilateral maupun regional dapat rampung sebelum 2020.
"Dalam kurun waktu tiga tahun ini secara keseluruhan kami telah menyelesaikan 15 perjanjian perdagangan dan review. Dan kami targetkan 12 perjanjian perdagangan dapat selesai di tahun depan termasuk ARCEP, EU (European Union/Uni Eropa), serta negara-negara non-tradisional seperti Bangladesh, Eurasia, dan negara-negara Afrika," tuturnya.
Sejumlah perjanjian dagang yang ditarget rampung tahun depan tadi meliputi Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP), Indonesia-Uni Eropa Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA), Indonesia-Maroko Preferential Trade Agreement (IM-PTA), Indonesia-Tunisia Preferential Trade Agreement (IP-PTA), dan Indonesia-Bangladesh Preferential Trade Agreement (IB-PTA).