UMKM menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia termasuk saat pandemi dan pascapandemi.
Kecintaan Ratnawati Sutedjo terhadap kerajinan tangan membuatnya mendirikan Precious One. Sebuah usaha yang tak hanya mengejar keuntungan bisnis namun juga sebagai solidaritas sosial untuk teman-teman difabel. Usaha yang didirikan pada tahun 2004 itu didasari banyaknya stigma negatif terhadap kalangan difabel yang seringkali ditolak dan dipandang sebelah mata. Namun, Ratna terus mendukung teman difabel untuk berkarya.
Upayanya pun membuahkan hasil, para teman difabel akhirnya bisa memiliki penghasilan. Ia pun kian bersemangat memperluas jangkauan penjualan Precious One dengan beradaptasi berjualan online lewat marketplace Tokopedia. Pada 2020, ketika menghadapi pandemi, Ratna dan teman difabel berinovasi menjual masker buatan tangan. Hingga akhirnya, Precious One jadi lebih dikenal luas sejak berjualan di Tokopedia.
“Berkat Tokopedia, Precious One berhasil menjangkau pasar lebih luas dan pendapatan dari penjualan dapat mendukung puluhan karyawan Precious One, termasuk belasan teman difabel yang merupakan teman tuna netra, tuna rungu, autis dan down syndrome,” ujar Ratna.
Data internal Tokopedia juga mencatat jumlah transaksi Precious One di Tokopedia mengalami lonjakan transaksi hampir 30 kali lipat selama semester-I 2023 saat pascapandemi, dibandingkan semester-II 2019 saat prapandemi.