Tahun 2018, khususnya di sektor energi beberapa tambang-tambang besar beralih penguasaan.
Tahun 2018 menjadi momen yang bersejarah bagi Indonesia. Di sektor energi, banyak tambang-tambang beralih penguasaan. Dari semula dikuasai asing, perlahan tapi pasti pihak dalam negeri baik pemerintah maupun swasta mulai unjuk gigi dengan mengambil alih sejumlah tambang.
Pada pembukaan awal tahun, keberanian industri dalam negeri mengurusi sumber daya alamnya sendiri dibuka oleh penguasaan Negara terkait Blok Mahakam. Blok Mahakam yang semula dikuasai oleh Total E&P sejak 50 tahun yang lalu akhirnya kini diambil alih oleh Pertamina.
Begitu juga dengan Blok Rokan. Pada 2021, pengelolaan ladang minyak paling subur di Indonesia itu diambil alih oleh pemerintah melalui Pertamina dari tangan Chevron Pacific Indonesia, yang sebelumnya telah bercokol di blok tersebut lebih dari 90 tahun.
Selanjutnya, yang paling menjadi sorotan publik sepanjang tahun ini adalah pengambilalihan mayoritas saham PT Freeport Indonesia di penghujung tahun 2018. Lewat PT Inalum, pemerintah Indonesia secara resmi menguasai 51,2% saham di pertambangan emas terbesar di dunia itu setelah merogoh kocek US$3,85 miliar.
“Saham PT Freeport sudah beralih ke PT Inalum sebesar 51,2%. Ini merupakan momen yang bersejarah. Kepemilikan mayoritas saham itu akan digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat,” demikian kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) ketika mengumumkan peralihan saham mayoritas PT Freeport Indonesia ke PT Inalum di Istana Merdeka, Jumat (21/12).