PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. (PGN) akan mencari pendaan setelah mengeruk kas untuk akuisisi Pertagas.
PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. (PGN) berencana menerbitkan surat utang dalam bentuk global bond. Pendanaan tersebut dilakukan PGN setelah tahun lalu mengeluarkan banyak biaya untuk mengakuisisi Pertagas.
Direktur Utama PGN Gigih Prakoso mengatakan ketika mengakuisisi Pertagas, PGN sepenuhnya menggunakan dana sendiri sejumlah US$1,3 miliar. Akuisisi tersebut merupakan rangkaian dari pembentukan Holding BUMN Migas yang dibentuk 11 April 2018.
"Kami mengakuisisi 51% saham Pertagas tahun lalu menggunakan dana sendiri semuanya," ujar Gigih di Kementerian Badan Usaha Milik Negara, Jakarta, Kamis (8/8).
Untuk menyeimbangkan dana perusahaan usai akuisisi, emiten berkode PGAS ini telah mendapatkan pinjaman jangka pendek atau bridging sebesar US$350 juta dari Bank Mandiri pada bulan Februari lalu.
Pinjaman ini, kata Gigih, untuk memenuhi kebutuhan belanja modal atau capital expenditure (capex) perseroan yang ditargetkan sebesar US$500 juta tahun ini.