Bisnis

Utang luar negeri belum signifikan naikkan kualitas ekonomi

Kendati out-standing utang Indonesia terus bertambah, tetapi produktivitas, daya saing perkenomian justru menurun. 

Rabu, 21 Maret 2018 16:16

Utang Indonesia mengalami pertumbuhan cukup pesat dalam tiga tahun terakhir. Keberadannya seharusnya merupakan tambahan modal guna meningkatkan kemampuan pembiayaan pembangunan.

Kendati out-standing utang Indonesia terus bertambah, tetapi produktivitas, daya saing perkenomian justru menurun. Ketergantungan ekonomi Indonesia terhadap asing justru meningkat. 

Disisi lain, pemerintahan saat ini menjadikan pembangunan infrastruktur sebagai cara untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi. Pada awalnya, belanja infrastruktur memang meningkat tajam di 2005 dengan proposi di APBN sebesar 18,21%. Namun pada tahun berikutnya postur belanja modal kembali lagi ke angka 14-15%. 

"Belanja infrastruktur masuk ke dalam belanja modal dan tidak banyak berubah masih dikisaran 16%. Jadi sebenarnya APBN itu didominasi belanja barang, belanja pegawai, dan pembayaran kewajiban utang," ujar peneliti Indef, Annisa Riza, Rabu (21/3), di Kantor INDEF, Jakarta. 

Total utang luar negeri Indonesia setidaknya telah mencapai lebih Rp 7.000 triliun, terdiri dari total utang pemerintah dan swasta. Menurut Direktur Eksekutif Indef, Enny Sri Hartati, utang pemerintah untuk membiayai defisit anggaran dan utang swasta dilakukan oleh korporasi swasta dan BUMN.

Cantika Adinda Putri Noveria Reporter
Hermansah Editor

Tag Terkait

Berita Terkait