Indonesia memiliki peningkatan target menurunkan emisi karbon dari 29% menjadi 31,89%.
Pemerintah berkomitmen mewujudkan transformasi menuju Energi Baru Terbarukan (EBT) melalui pembangunan ekosistem kendaraan listrik. Di samping itu, Indonesia juga ditargetkan dapat memproduksi mobil dan bus listrik.
“Komitmen pemerintah dalam pengembangan ekosistem industri kendaraan listrik juga diwujudkan dengan menargetkan industri otomotif dalam negeri untuk memproduksi mobil listrik dan bus listrik sebanyak 600 ribu unit pada tahun 2030,” kata Wakil Presiden Ma'ruf Amin dalam keterangannya, dikutip Kamis (27/10).
Rencana transisi energi menggunakan EBT ini merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan pemanfaatan energi bersih secara berkelanjutan. Bahkan, sesuai kontribusi yang ditetapkan secara nasional, Indonesia memiliki peningkatan target menurunkan emisi karbon dari 29% menjadi 31,89%.
Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Indonesia membutuhkan hingga US$1 triliun pada 2060 untuk pembiayaan investasi energi terbarukan. Terkait hal ini, Ma'ruf menilai perlunya kolaborasi antara lembaga keuangan dengan para pengusaha untuk membiayai investasi tersebut.
“Saya mengajak para mitra bisnis dan lembaga keuangan, baik konvensional maupun syariah, untuk ikut berkolaborasi membantu pembiayaan transisi energi di Indonesia untuk mencapai nol-bersih emisi pada tahun 2060,” ujar Ma'ruf.