Beberapa kasus kecelakaan mengingatkan kepada Waskita Karya agar berhati-hati menjalankan Standard Operating Procedure atau SOP .
PT Waskita Karya (Persero) Tbk mengaku akan mereview kembali beberapa kasus kecelakaan pada proyek infrastruktur yang dikerjakan perseroan.
Direktur Operasi II PT Waskita Karya (Persero) Tbk Nyoman Wirya Adnyana mengatakan beberapa insiden tersebut mengingatkan kepada pihaknya agar berhati-hati menjalankan Standard Operating Procedure atau SOP . “Juga dari faktor-faktor yang mungkin selama ini kami lalai memperhitungkan," ungkap Nyoman, di Jakarta, Kamis (22/2).
Nyoman mencontohnya, ketika memasang girder seharusnya menghitung kecepatan angin di lokasi. Pemasangan girder juga seharusnya menggunakan crane. Selain itu, gerakannya harus seirama kiri dan kanan. Sebab, apabila tidak seirama, maka sudah menimbukan satu masalah sendiri. "Jadi harus smooth sekali," ujar Nyoman.
Seperti diketahui, tujuh orang pekerja mengalami luka akibat ambruknya besi penyangga cetakan cor kepala tiang beton atau bekising pier head tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu). Kontraktor jalan tol itu merupakan Waskita.
Konstruksi girder jalan layang tersebut merupakan model non standar. Untuk girder non standar memiliki panjang 50,8 meter, tinggi 2,3 meter dengan lebar 75 sentimeter. Secara desain memang cukup langsing, sehingga faktor angin juga mesti menjadi pertimbangan.