Bisnis

Waspada pertumbuhan ekspor diikuti peningkatan impor

Indonesia selalu mengalami gejala penyakit ekonomi makro, yakni saat ekspor meningkat maka impor akan ikut meningkat.

Senin, 16 Juli 2018 15:50

Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Suahasil Nazara mengatakan pemerintah harus berhati-hati dalam menggenjot ekspor. Pasalnya, dalam beberapa tahun ke belakang Indonesia selalu mengalami gejala penyakit ekonomi makro. Dimana, saat ekspor meningkat, maka impor akan ikut meningkat.

“Ini penyakit struktural kita. Biasanya jika mau ekspor, maka kita harus impor dulu. Karena banyak produk ekspor, bahan bakunya dari impor. Maka kita harus carikan solusi jangka menengah,” kata Suahasil dalam diskusi perdagangan di Jakarta, Senin (16/7).

Suahasil mengatakan ada dua jalan yang harus ditempuh agar ekspor Indonesia bisa meningkat. Pertama, mengganti impor dengan produk-produk di dalam negeri. Kedua, mendorong manufaktur dari hulu seperti memberi insentif fiskal.

“Kalau ingin sektor barang dan jasa kita meningkat, maka kita beri tax holiday atau insentif lainnya,” kata dia. 

Suahasil menyebutkan, pada 2016 ekspor dan impor Indonesia mengalami penurunan. Selanjutnya, pada 2017, ekspor dan impor Indonesia baru mengalami pertumbuhan. Pada Kuartal I-2017, ekspor tumbuh sekitar 8%, kemudian di kuartal II-2017 tumbuh 2%, kuartal III tumbuh 17% dan kuartal IV tumbuh 8,5%. 

Laila Ramdhini Reporter
Satriani Ari Wulan Editor

Tag Terkait

Berita Terkait