Suntikan modal dari INA akan meringankan beban Wijaya Karya.
Emiten infrastruktur pelat merah PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) menyampaikan keberadaan Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Sovereign Wealth Fund (SWF) Indonesia Investment Authority (INA) akan berperan positif, khususnya bagi pendanaan proyek investasi.
Direktur Utama Wijaya Karya Agung Budi Waskito mengatakan, ada beberapa proyek yang bisa dikerjasamakan pihaknya dengan INA. Proyek tersebut seperti pembangunan lintasan kereta api cepat Jakarta-Bandung yang akan selesai akhir 2022.
Dia melanjutkan, pihaknya sangat berharap INA bisa memprioritaskan pendanaannya untuk proyek-proyek jalan tol. Pasalnya, menurut Agung, proyek jalan tol memiliki multiplier effect ke perekonomian.
"Dari proyek-proyek kami, yang bisa kami kerjasamakan dengan INA adalah proyek Jalan Tol Serang-Panimbang," kata Agung dalam diskusi virtual Universitas Indonesia, Kamis (4/3).
Agung menjelaskan, emiten berkode saham WIKA ini memiliki 83,42% saham dalam proyek Jalan Tol Serang-Panimbang. Dengan adanya suntikan modal dari INA, Agung yakin hal tersebut bisa meringankan perusahaan sebagai pemegang saham.