Kontrak baru Wijaya Karya pada 2020 anjlok hingga tersisa Rp23,3 triliun akibat pandemi Covid-19.
Emiten kontraktor PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. menargetkan peningkatan kontrak baru di tahun ini hingga mencapai Rp40 triliun, setelah di 2020 mengalami tekanan akibat pandemi Covid-19.
Direktur Utama Wika, Agung Budi Waskito mengatakan pada tahun 2019, kontrak baru yang diperoleh Wika mencapai Rp41 triliun, namun kontrak baru pada 2020 anjlok hingga tersisa Rp23,3 triliun akibat pandemi Covid-19.
Meski demikian, setelah tanda-tanda pemulihan ekonomi terjadi di tahun ini pihaknya optimistis Wika juga dapat recovery dari penurunan pendapatan dan laba perusahaan. Oleh karena itu, emiten yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan ticker WIKA ini menargetkan kontrak baru sebesar Rp40 triliun.
"Dari evaluasi kami, di 2021 kami menargetkan kembali ke Rp40 triliun. Memang tingkat optimistis kami kembali di 2021 ini dengan adanya beberapa di antaranya proyek pemerintahan, kemudian lelang proyek BUMN," katanya dalam webinar, Rabu (14/4).
Dia menjelaskan, dari segi finansial sepanjang 2020, penjualan perseroan turun hingga ke level Rp16,5 triliun, padahal di 2019 penjualan perusahaan tembus Rp27,2 triliun.