Penerimaan sektor pariwisata tahun ini berpotensi turun drastis dari 2019 yang sebesar US$20 miliar akibat Covid-19.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama Kusubandio memperkirakan penerimaan devisa dari sektor pariwisata pada tahun ini dapat berkurang hingga separuhnya dari penerimaan pada 2019 yang sebesar US$20 miliar.
“Kurang lebih tahun lalu sekitar 20 miliar dolar AS, mungkin tahun ini bisa sekitar separuhnya, bahkan lebih dari separuhnya kehilangan devisa, tergantung berhentinya situasi dampak Covid-19 ini,” kata Wishnutama dalam konferensi pers secara virtual, usai rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo dari Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (16/4).
Proyeksi menyusutnya penerimaan devisa itu masih bersifat sementara. Angka itu disusun Kemenparekraf dengan catatan jika pada Juni 2020 industri pariwisata sudah mulai pulih dari situasi pandemi Covid-19.
Merosotnya penerimaan devisa itu juga karena kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) diperkirakan turun. Menparekraf memperkirakan tahun ini jumlah wisatawan hanya sekitar 5 juta orang, anjlok dibanding 2019 yang sebesar 16 juta wisatawan.
“Jadi dari tahun lalu 16 juta wisatawan, mungkin tahun ini 5 juta wisatawan,” ujar Wishnutama.