Al Khadziq menyatakan tidak akan membiarkan diskriminasi pelayanan publik muncul dan mengganggu stabilitas kedamaian antarumat bergama.
Bupati Temanggung, Jawa Tengah, M. Al Khadziq, memastikan pemerintah kabupaten (pemkab) terus berupaya mewujudkan keseimbangan perhatian kepada masing-masing agama di wilayahnya. Al Khadziq menyatakan tidak akan membiarkan diskriminasi pelayanan publik muncul dan mengganggu stabilitas kedamaian antarumat bergama di Temanggung.
“Selaku Pemkab Temanggung saya tegaskan, bahwa kabupaten ini adalah milik seluruh umat beragama tanpa terkecuali dan milik seluruh masyarakat,” kata Al Khadziq saat menghadiri acara Dhammasanti Trisuci Waisak 2567 Buddhis Era (BE) Tahun 2023, dilansir dari jatengprov.go.id, Minggu (29/5).
Al Khadziq menyebut, Pemkab Temanggung tidak pernah memandang perbedaan agama, ras, warna kulit, dan tidak pernah memandang perbedaan pandangan politik masyarakatnya. Ia menegaskan, seluruh umat beragama di Kabupaten Temanggung tidak ada yang dibedakan.
“Kabupaten Temanggung tidak pernah memandang perbedaan agama, ras, warna kulit, dan tidak pernah memandang perbedaan pandangan politik,” jelasnya.
Pada kesempatan tersebut, Al Khadziq juga mengajak seluruh masyarakat di wilayahnya agar menjaga kondusifitas demi terwujudnya hidup aman dan damai. Ia mengajak masyarakat antaragama membangun hidup bersama untuk saling asah, asih, dan asuh antara satu dengan yang lainnya.