Taufik mengatakan kelapa sawit termasuk 7 komoditas strategis perkebunan di Kukar karena sudah di ekspor.
Dinas Perkebunan Kutai Kartanegara (Disbun Kukar) menargetkan kenaikan 12% produksi kelapa sawit pada 2023 untuk meningkatkan kesejahteraan pekebun. Kepala Disbun Kukar, Muhammad Taufik, mengatakan pihaknya berupaya memenuhi kebutuhan perkebunan rakyat sebanyak 297.032 ton dan 2.801.530 ton untuk Perusahaan Besar Sawit (PBS) tahun ini.
"Di Tahun 2022, Disbun Kukar menargetkan produksi kelapa sawit dari perkebunan rakyat sebanyak 283.366 ton dan PBS sebanyak 2.483.302 ton. Kenaikan tahun ini 12% dari tahun sebelumnya," ujarnya, dikutip Rabu (25/1).
Taufik mengatakan kelapa sawit termasuk 7 komoditas strategis perkebunan di Kukar karena sudah di ekspor. Selain sawit, komoditas strategis lainnya yakni kelapa dalam, lada, karet, kopi, kakao, dan aren.
“Dari 7 komoditas yang menjadi andalan adalah kelapa sawit karena sudah ekspor, lalu ada karet, untuk lada agak menurun baik luasnya maupun produksinya menurun karena ada alih fungsi lahan," tuturnya.
Taufik menjelaskan pihaknya juga telah menetapkan harga kelapa sawit, yakni Rp2.300 per kilogram. Disbun Kukar sudah bermitra dengan perusahaan supaya mereka menerapkan harga sesuai ketetapan pemerintah.