Berdasarkan kajian Inarisk, Palu memiliki risiko banjir tingkat sedang hingga tinggi di 8 kecamatan.
Banjir akibat tingginya curah hujan pada Jumat (21/7) malam melanda Kota Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng). Sejumlah wilayah pun terendam, seperti Desa Balaroa, Kecamatan Palu Barat; Desa Talise, Kecamatan Mantikulore; Desa Silae, Kecamatan Ulujadi; dan Desa Tatura Utara, Kecamatan Palu Selatan.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengatakan, BPBD Palu berkoordinasi dengan kelurahan setempat dalam melakukan pendataan dan membantu evakuasi warga. Kondisi banjir kini berangsur surut.
"BPBD Kota Palu melaporkan banjir dengan tinggi muka air antara 10 cm hingga 70 cm mengakibatkan 125 KK (kepala keluarga) terdampak dan 125 rumah terendam," katanya dalam keterangannya, Sabtu (22/7).
Sementara itu, berdasarkan kajian Inarisk, Palu memiliki risiko banjir tingkat sedang hingga tinggi di 8 kecamatan. Menurut prakiraan cuaca BMKG, berpotensi terjadi hujan ringan pada Minggu (23/7) dan cerah berawan pada Senin (24/7) di Palu.
Meskipun sebagian besar wilayah Indonesia sudah memasuki kemarau, BNPB mengimbau pemerintah daerah (pemda) terus menjaga lingkungan sekitar. Misalnya, tidak membuang sampah ke selokan maupun sungai yang dapat menyebabkan terhambatnya saluran air serta menggencarkan pembersihan saluran air secara berkala dengan bergotong royong.