Kendati begitu, ketiganya memiliki perbedaan pandangan atas akar masalah yang terjadi di Papua.
Stabilitas pertahanan dan keamanan di Bumi Cenderawasih jauh panggang dari api hingga kini. Isu tersebut pun mengemuka dalam debat perdana calon presiden (capres) Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, Selasa (12/12) malam.
Dalam kegiatan tersebut, para capres memiliki pandangan yang beragam tentang akar masalah dan solusi yang ditawarkan. Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto, misalnya, menilai masalah di Papua rumit karena ada gerakan separatisme dan disokong asing atau kekuatan tertentu agar terjadi disintegrasi.
"Untuk itu, masalah HAM menjadi sesuatu yang harus kita diutamakan dan di antaranya juga harus kita lindungi seluruh rakyat Papua karena di situ kelompok teroris sekarang menyerang rakyat Papua sendiri, orang yang tidak berdosa: perempuan, anak kecil, orang tua tidak bersenjata," tuturnya di Kantor KPU, Jakarta.
Untuk menanggulangi masalah ini, Prabowo berjanji akan menegakkan hukum dengan memperkuat pengerahan aparat TNI-Polri di Papua. Lalu, melakukan pembangunan ekonomi.
"Joko Widodo (Jokowi) adalah Presiden di Republik Indonesia yang paling banyak ke Papua. Kalau tidak salah, sampai hari ini, beliau sudah lebih dari 19 kali. Dan peningkatan ekonomi di Papua di bawah Pak Jokowi yang paling pesat, yang paling tinggi selama sejarah Republik Indonesia," bebernya.