Hardi menyebutkan, dari 823 lowongan pekerjaan dalam empat kali pelaksanaan job fair, hanya 10 persen pencari kerja yang diterima.
Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja (Distransnaker) Kutai kartanegara meningkatkan pelatihan dan sertifikasi para pencari kerja. Upaya tersebut dilakukan untuk meningkatkan daya serap tenaga kerja secara maksimal.
“Pencari kerja yang terserap masih belum maksimal. Minimnya sertifikasi yang dimiliki pencari kerja, dinilai menjadi salah satu faktor rendahnya persentase tenaga kerja Kukar yang mampu terserap,” jelas Kepala Distransnaker Kukar, Achmad Hardi Dwi Putra, Senin (10/1).
Hardi menyebutkan, dari 823 lowongan pekerjaan dalam empat kali pelaksanaan job fair, hanya 10 persen pencari kerja yang diterima. Saat ini pihaknya telah menggelar berbagai pelatihan bekerja sama dengan perusahaan swasta untuk meningkatkan keterampilan warga seperti kursus mekanik dan keamanan.
“Kami pernah memberikan pelatihan berwirausaha bagi warga di Tenggarong dan Muara Badak. Materi pelatihan meliputi kursus tataboga, mengelas, hingga menjahit. Peralatan berwirausaha turut diberikan,” tuturnya.
Pelatihan dan mencarikan peluang kerja, lanjut Hardi, akan terus dilakukan oleh Pemkab Kukar. Saat ini, fokus utamanya adalah memberikan pelatihan kerja kepada para lulusan SMA/SMK.