Kedatangan hewan demi mencegah inflasi karena permintaan tinggi tidak diimbangi dengan stok yang ada hingga berpotensi mengganggu Iduladha.
Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terus membantu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman mendatangkan hewan kurban dari daerah lain untuk memenuhi permintaan di wilayahnya yang masih kurang. Selain itu, kedatangan hewan demi mencegah inflasi karena permintaan tinggi tidak diimbangi dengan stok yang ada hingga berpotensi mengganggu aktivitas ibadah Iduladha.
“Terkait ketersediaan hewan kurban menjelang Iduladha di Sleman memang ketersediaannya kurang. Ketersediaan sekitar 17.640 ekor, sedangkan kebutuhan kurang lebih sekitar 20.000-an,” kata Kabiro Administrasi, Perekonomian dan SDA Setda DIY, Yuna Pancawati, dilansir dari jogjaprov.go.id, Selasa (20/6).
Yuna mengatakan, saat ini suplai hewan kurban di Sleman didatangkan dari daerah dalam DIY maupun dari luar DIY. Karena secara angka, ketersediaan hewan kurban di DIY sekitar 95.000-an ekor, sedangkan kebutuhannya diperkirakan mencapai 70.000-an ekor.
“Hewan kurban kemungkinan didatangkan dari luar daerah. Hewan-hewan ini juga tentunya sudah memiliki kepastian kesehatan dari laboratorium dan surat sehat bebas penyakit sebelum diperdagangkan,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman, Suparmono, mencatat kebutuhan hewan kurban tahun ini sebanyak 9.150 ekor. Sementara ketersediaan saat ini baru ada 3.690 ekor, kurang 5.460 ekor. Oleh sebab itu, mendatangkan kurban dari luar wilayah Sleman menjadi langkah terahir untuk memenuhi permintaan.