Pendampingan ini dilakukan agar pelaku UMKM memahami legalitas usahanya serta mampu mempromosikan produknya melalui digitalisasi.
Sebanyak 31 orang pelaku UKM di Kecamatan Anggana, Kutai Kartanegara mengikuti pendampingan pemasaran produk melalui digital yang digelar Dinas Koperasi, usaha mikro, kecil, dan menengah (Diskop UMKM). Pendampingan ini dilakukan agar pelaku UMKM memahami legalitas usahanya serta mampu mempromosikan produknya melalui digitalisasi.
“Seperti media WhatsApp di mana mereka bisa memfoto produknya supaya terlihat lebih menarik, kegiatan kemarin dilaksanakan selama satu hari,” kata Kepala Diskop UMKM, H Tajudin, dikutip dari keterangannya, Senin (30/5).
Pada kesempatan tersebut, Tajudin menjelaskan kebijakan pemerintah terhadap UMKM yang ada di Kukar dan khususnya di kecamatan. Ia juga memaparkan program-program pemerintah daerah dalam mengembangkan UMKM.
"Jadi kita memperkenalkan dengan teman-teman UMKM, mereka ingin semua produknya bisa dikenal secara luas. Dengan adanya legalitas kita mengolah produk-produk itu harus mempersiapkan bahan baku lokal kita,” jelasnya.
Tajudin juga mendorong pelaku UMKM untuk memaksimalkan bahan-bahan lokal asli Kukar untuk menjadi bahan baku. Terlebih banyak pelaku UMKM yang kesulitan mencari bahan baku saat ada pemesanan dengan jumlah banyak. Sehingga apabila pelaku UMKM menggunakan bahan baku lokal yang tersedia, akan memudahkan mereka dalam memenuhi pemesanan.