Penjaringan itu di beberapa titik, mulai simpang lima Bandara Hasanuddin hingga fly over.
Belasan anak jalanan dan pengemis Kota Makassar terjaring dalam operasi ketertiban umum di sejumlah titik keramaian dan lampu merah. Penertiban ini sebagai upaya tindak lanjut keluhan pengendara yang merasa terganggu dengan adanya mereka di sekitar lampu lalu lintas.
"Penjaringan itu di beberapa titik, mulai simpang lima Bandara Hasanuddin hingga fly over (jembatan layang), yakni sembilan anak jalanan dan tiga orang dewasa," ujar Kabid Rehabilitasi Dinsos Makassar, Andi Eldi Indta Malka, Sabtu (23/4).
Eldi menyebut pihaknya menjaring anak jalanan dan pengemiis tersebut dengan mobil truk dan membawanya ke kantor dinsos untuk didata berdasarkan domisili. Pihaknya juga menelisir adanya oknum yang mengakomodir pengemis dan pengamen tersebut karena mendekati lebaran biasanya jumlah pengemis dan pengamen bertambah hingga dua kali lipat.
"Sejak awal April, kami laksanakan operasi dan sampai akhir bulan. Selama kami survei dari Tahun 2002 sampai 2022, 70% dari mereka merupakan warga Makassar dan 30% lainnya berasal dari luar Makassar," imbuhnya.
Apabila mereka berhasil dijaring lebih dari 1 kali, maka petugas akan menginapkan mereka di akntor selama tiga hari untuk pembinaan. Selain itu, Eldi menyebut pihaknya juga berkoordinasi dengan salah satu lembaga untuk merehabilitasi salah satu dari mereka yang terjaring mengisap lem.