Jika selama ini Metro identik dengan ”kota begal”, maka dengan program ini pemerintah berupaya mempromosikan Metro sebagai “kota investasi".
Pemerintah Kota (Pemkot) Metro kembali menggagas program city branding, atau citra kota untuk mempromosikan potensi daerah ke ranah yang lebih luas. Program yang sempat muncul ke publik pada 2021 lalu kini mulai ke tahap perencanaan bersama DPRD Kota Metro.
Sebagai informasi, city branding merupakan identitas dari kota yang berguna untuk memasarkan segala aktivitas dari kota tersebut. Jika selama ini Kota Metro identik dengan ”kota begal”, maka dengan program ini pemerintah berupaya mempromosikan Metro sebagai “kota investasi” dan kota pelayanan publik.
“Lewat City Branding kita berharap kehadiran MPP (Mal Pelayanan Publik), akan menghadirkan pelayanan publik yang optimal dan mendorong tumbuhnya investasi,” kata Sekretaris DPMPTSP Kota Metro, Deny Sanjaya dalam keeterangannya, dilansir dari metrokota.go.id, Minggu (17/4).
Wakil Ketua DPRD Kota Metro, Basuki mengatakan, OPD harus cepat menindaklanjuti program ini demi memperbaiki ekonomi daerah. Pihaknya juga akan membantu melalui politik anggaran.
“Pemerintahan lewat organisasi perangkat daerah harus aktif dalam mempercepat perumusan city branding. Hal ini dalam rangka kebangkitan ekonomi, dan tentunya kami siap dalam mendukungnya,” kata Basuki.