Pemkot Yogyakarta menyosialisasikan sadar sampah kepada masyarakat menggunakan berbagai metode unik, salah satunya dengan seni ketoprak.
Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta menyosialisasikan sadar sampah kepada masyarakat menggunakan berbagai metode unik, salah satunya dengan gelaran ketoprak. Seni pentas yang diikuti oleh sejumlah pejabat pemkot ini juga mengampanyekan Gerakan Zero Sampah Anorganik yang dikemas melalui pertunjukan berjudul Slangkrah: Memasuh Malaning Bumi.
“Gelaran ini untuk menuju kondisi ideal yang kita harapkan, menyangkut keseimbangan hubungan antara manusia dengan alam, hubungan antara sesama manusia dan hubungan antara manusia dan Sang Pencipta yakni Hamemayu Hayuning Bawana,” kata Pj. Wali Kota Yogyakarta, Sumadi di sela-sela pertunjungan ketoprak di Taman Budaya Yogyakarta , Kamis (9/3) malam.
Sumadi menjelaskan, melalui penyelenggaraan ketoprak ini, diharapkan masyarakat dapat tergugah dan tergerak melakukan pengolahan sampah mandiri di rumah tangga, di lingkungan tempat tinggal, sekolah, tempat ibadah tenpat kerja, tempat usaha dan sebagainya.
Hal tersebut dimulai dengan melakukan pemilihan sampah bekerjasama dengan bank sampah untuk mendaur ulang kembali dan memakai kembali materi organik yang masih bisa dipakai atau bernillai ekonomi.
“Sejalan dengan hal itu, saya menghimbau mari kita sukseskan Gerakan Zero Sampah Anorganik yang saat ini sedang dicanangkan dan digalakkan seluruh Kota Yogyakarta dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan, lapisan dan elemen masyarakat,” terangnya.