Pemprov juga menjamin akan membantu pengurusan berkas-berkas yang tertinggal, seperti ijazah dan administrasi lainnya.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) memastikan mahasiswa yang menjadi korban perang di Sudan tertangani dengan baik. Pemprov juga menjamin akan membantu pengurusan berkas-berkas yang tertinggal, seperti ijazah dan administrasi lainnya.
“Saat kuliah di sana, mereka harus menyerahkan ijazah asli ke universitas. Sementara saat perang pecah, semuanya panik, bahkan gedung-gedung sudah banyak hancur. Mereka bahkan tidak tahu kampus mereka sudah seperti apa," kata Kabiro Administrasi Pimpinan Setdaprov Kaltim, Syarifah Alawiyah, dilansir dari kaltimprov.go.id, Selasa (1/5).
Syarifah menjelaskan, saat evakuasi dilakukan, para pelajar tidak sempat lagi berpikir untuk ke kampus mengambil ijazah. Sebab, dentuman bom dan bising peluru terus menghantui mereka. Lebih menyedihkan lagi karena beberapa mahasiswa sudah memasuki masa akhir perkuliahan.
Syarifah mengatakan sudah mengkoordinasi OPD terkait untuk bekerja sama dengan kementerian mengurus masalah tersebut.
"Pak Gubernur pesan agar masalah pendidikan mahasiswa Sudan ini segera dikoordinasikan oleh OPD terkait ke kementerian. Supaya mereka tenang dan tidak trauma berkelanjutan," jelasnya.