Hal ini dikarenakan ketersediaan BBM bersubsidi ini kurang hingga menimbulkan antrian di SPBU.
Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Kalimantan Timur meminta penambahan kuota BBM terutama pertalite dan solar subsidi. Hal ini dikarenakan ketersediaan BBM bersubsidi ini kurang hingga menimbulkan antrian di SPBU.
"Kami sangat sedih apabila banyak yang antri BBM, terutama pertalite dan solar subsidi. Bahkan, kadang kosong di SPBU. Lebih banyak kosongnya," kata Kepala ESDM Kaltim, Munawwar, dikutip dari instagram @pemprov_kaltim, Rabu (28/9).
Menurut Munawar, permohonan ini dinilai wajar karena Kaltim penghasil migas dan SDA terbesar di Indonesia sekaligus penyumbang devisa negara. Apalagi sekarang ditetapkan sebagai Ibu Kota Nusantara (IKN).
"Kita bersyukur jadi daerah penghasil. Tapi, jika kebutuhan masyarakat tidak terpenuhi tentu dampaknya ke pemerintah provinsi. Jadi, kami minta BPH Migas yang menetapkan setiap tahun kuota BBM dapat ditingkatkan untuk Kaltim," pintanya.
Munawar menyebut kebutuhan BBM Kaltim yang sering menjadi pertanyaan publik hanya pada BBM solar subsidi dan pertalite. Sementara, yang tidak subsidi ketersediaannya cukup seperti pertamax dan dexlite.