Tujuan bank sampah yakni untuk mencegah masyarakat membuang sampah sembarangan dan pengelolaannya dapat menghasilkan nilai tambah ekonomi.
Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) berupaya mengoptimalkan bank sampah sebagai upaya meningkatkan perekonomian warga. Kepala DLHK Kukar, Alfian Noor, mengatakan pihaknya memfasilitasi masyarakat mengelola bank sampah untuk dijadikan pupuk kompos maupun dijual ke pengepul barang bekas.
"Sampah masyarakat harus dikelola, baik sampah organik maupun non organik. Sampah organik jika dikelola akan menjadi pupuk kompos, sedangkan yang non organik dapat dijual ke pengepul barang bekas. Tugas kita untuk membina dan menyehatkan bank-bank sampah di Kukar," kata Alfian, dikutip Rabu (8/3).
Alfian menjelaskan, saat ini terdapat 58 bank sampah yang tersebar di Kukar, sehingga pihaknya berupaya melibatkan masyarakat dalam pengelolaan sampah. Ia menambahkan, bank sampah induk yang berada di Jalan Ahmad Dahlan Tenggarong, telah dioperasikan sejak 2019 dan akan semakin dioptimalkan.
Menurut Alfian, tujuan bank sampah yakni untuk mencegah masyarakat membuang sampah sembarangan dan pengelolaannya dapat menghasilkan nilai tambah ekonomi.
"Nilai tambah ekonomi dalam pengelolaan bank sampah diharapkan dapat mendorong dan memberikan tambahan semangat dalam pengelolaan sampah. Ini merupakan tugas DLHK untuk kembali menghidupkan bank sampah seiring dengan Program Desa Ramah Lingkungan," tandasnya.